Friday, April 17, 2020

Business Model Canvas

Haloo semua~ kembali lagi sama gue Gasella! Gua udah balik lagi nih dengan membuat sebuah artikel baru. Artikel tentang apa tuh? Yap sesuai judul yang gua kasih, gua bakal ngebahas tentang Business Model Canvas disini. Untuk kalian para calon pengusaha sukses kalian wajib baca artikel ini yaa, karena artikel ini sangat penting dalam  untuk membuat perencanaan bisnis sebelum dibentuk.

Sebelumnya apa kamu tahu apa itu Business Model? Business Model adalah gambaran dasar bagaimana sebuah organisasi membuat, men-deliver dan menangkap value yang ada. Business Model bersifat seperti blueprint untuk strategi yang akan diimplementasikan ke seluruh organisasi, proses dan sistem.

Pada tahun 2008, seseorang bernama Alexander Osterwalder menciptakan sebuah canvas yang dirancang untuk Business Model, atau bisa kenali dengan Business Model Canvas (BMC). Apa itu Business Model Canvas? yaitu  kerangka kerja yang dikenal banyak untuk mendefinisikan model bisnis startup. Kanvas disusun dengan tujuan untuk menjelaskan, menilai, memvisualisasikan, serta mengubah model bisnis sehingga kinerja yang dihasilkan oleh startup lebih maksimal. Model bisnis ini bisa diterapkan oleh semua jenis startup tanpa terbatas sektor usaha. 

Semua pelaku bisnis harus memiliki pemahaman yang sama terhadap Business Model sehingga diperlukan sebuah konsep yang dapat memberikan satu gambaran standar. Konsep ini harus simple, relevan dan mudah dipahami secara intuitif. Konsep inilah yang diberi nama 9 Building Blocks. Konsep ini sendiri telah diaplikasikan dan diuji coba di seluruh dunia dan telah digunakan di beberapa organisasi, seperti IBM, Ericsson, Deloitte, the Public Works and Government Services of Canada dan banyak lagi.

9 Building Block adalah konsep yang dapat mendeskripsikan dan menunjukkan logika bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan pendapatan (make money). Berikut adalah 9 Building Block yang ada pada Business Model Canvas, yaitu:

1. Customer Segment
Yaitu menentukan secara pasti siapa-siapa yang akan dilayani untuk menjadi customer kita. Contoh : Klub sepakbola/futsal, fans klub-klub sepakbola dan lain-lain 

2. Value Proposition 
Membundling produk atau jasa untuk dikreasikan menjadi suatu nilai spesifik dalam membidik Customer Segment atau diistilahkan USP (unique Selling Point), untuk itu kita harus menentukan apa-apa yang kita tawarkan, apa masalah mereka dan apa kebutuhan mereka. Contoh : Layanan design secara  Customized personality, layanan cepat berkualitas dan lain sebagainya 

3. Channels
Menggambarkan bagaimana Value Proposition (VP) disampaikan ke Customer Segment (CS), bagaimana cara mengkomunikasikan, bagaimana cara pendistribusiannya dan melalui saluran apa. Contoh : memakai jasa kurir, media online dan lain-lain.  

4. Customer Relationship
Channels mendeskripsikan bagaimana perusahaan berkomunikasi dan menggapai segmen customer mereka untuk men-deliver Value Proposition. Komunikasi, distribusi dan penjualan merupakan interface antara perusahaan dan pelanggan.  

5. Revenue Streams
Revenue stream terbagi menjadi cost atau pendanaan dan revenue atau pendapatan. Dengan kata lain, di sini dijelaskan mengenai sumber asal modal dan objek yang berpotensi menghasilkan keuntungan.

6. Key Resources
Asset apa saja yang kita miliki atau diperlukan untuk dapat menghasilkan Value Proposition (VP) sehingga dapat menghasilkan revenue Stream (RS) . Misal: mesin produksi, tenaga kerja, website.

7. Key Activities
Tindakan-tindakan apa yang dapat kita lakukan untuk menghasilkan Value proposition (VP) sehingga menghasilkan Revenue Stream (RS). Misal: Menjaga kualitas produk, sales support dan lains sebagainya.
 
8. Key Partnership
Dalam berbisnis tentunya tidak sendirian dan harus menentukan dengan siapa kita berpartner  dan dengan cara apa. contoh : Suplier/vendor, agen dsb.
 
9. Cost Structure
Cost strutcture adalah biaya-biaya yang timbul untuk dapat menghasilkan Value Proposition (VP). Contoh : gaji karyawan, biaya operasional dan lain sebagianya.

Nah itulah 9 Building Block yang ada pada Business Model Canvas, selanjutnya gua bakal ngasih contoh ke kalian tentang BMC dari Usaha Strawberry30 bertujuan untuk memproduksi makanan sehat berbahan dasar buah strawberry segar.

bisnis model canvas produk makanan

Sekian artikel dari saya mengenai Business Model Canvas, semoga bermanfaat ya buat kalian!! Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya~

Thursday, April 9, 2020

Produk dan Penentuan Harga Jual

10+ Cara dan Pertimbangan Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat 

















Halo semuanya~ sekarang gua kembali lagi nih, adakah yang rindu? hehe
Kali ini gua akan menulis sebuah artikel yang memiliki tema "Produk dan Penentuan Harga Jual". InsyaAllah artikel yang saya buat bisa bermanfaat untuk kalian para calon wirausaha yang sukses.

Nah sebelumnya tahukah kamu apa itu produk? Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjual-belikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam menetapkan harga jual pada produk yang akan dijual, kamu tidak bisa asal menjualnya begitu saja, karena ketika kamu salah menentukan harga jual sebuah produk kamu bukannya mendapatkan untung malah rugi deh. Makannya menentukan harga jual pada produk bukanlah hal yang mudah.

Kalau itu bukanlah hal yang mudah, terus gimana dong cara menentukan harga jual pada produk? ada triknya gak? Eits kalian jangan panik dulu, ada kok cara-caranya agar kalian tidak mengalami kerugian kedepannya. Apa aja tuh caranya? Apa kalian mau tau?

Dalam berwirausaha, kalian harus memperhatikan 2 hal penting ini dulu, yaitu:
1. Jangan menetapkan harga terlalu rendah. Loh kenapa gak boleh ya? karena ketika kamu menentukan harga terlalu rendah bisa-bisa kamu bukannya mendapatkan untung malah mendapatkan rugi dan kamu tidak akan balik modal kalau seperti itu.
2. Jangan menetapkan harga terlalu tinggi. Loh tadi harga terlalu rendah gak boleh, terus harga terlalu tinggi juga gak boleh? Eits yang dimaksud disini tuh karena jika kamu menetapkan harganya terlalu tinggi bisa-bisa konsumen malah lebih memilih produk dari pesaing kamu yang memiliki harga yang lebih murah.

Nah sebelum kamu menetapkan harga pada produk sebaiknya kamu memperhatikan daya beli konsumen yang menjadi target kamu, jika mereka memiliki daya beli yang tinggi maka akan aman aman saja jika menetapkan harga yang tinggi.

Dalam menentukan harga jual selain 2 hal diatas, alangkah baiknya kamu juga mempetimbangkan hal-hal berikut, yaitu:

1. Menentukan berapa pendapatan yang ingin dihasilkan dari produk tersebut
Tetapkan target pendapatan untuk setiap bulannya. Yang dimaksud dari pendapatan disini bukan hanya kembalinya modal, akan tetapi semua pemasukan yang kamu peroleh yang bisa menutup semua biaya yang telah kamu keluarkan serta laba atau keuntungannya. 

2. Menentukan prioritas usaha
Dengan menentukan prioritas usaha, maka kamu bisa menentukan besaran harga jual produk. Selain itu kamu juga bisa meningkatkan dan memperluas wilayah pemasaran sehingga keuntungan yang anda dapatkan akan lebih besar dari biasanya. Tapi tetap perhatikan kualitas produk kamu yaa, agar tidak hilang kepercayaan dari konsumen.

3. Mempertimbangkan kemampuan konsumen
Semakin kamu tahu keadaan konsumen yang menjadi target pemasaran, maka kamu juga akan semakin tahu berapa besaran harga yang bisa kamu tetapkan untuk setiap produknya. Alangkah lebih baik kamu melakukan survey berdasarkan demografi sehingga bisa mendapatkan gambaran harga yang bisa ditetapkan.

4. Biaya produksi
Dengan menghitung besaran biaya produksi yang telah kamu keluarkan disertai dengan target keuntungan yang ingin kamu peroleh maka kamu bisa menentukan besaran harga jual setiap produknya. Ingat ya kalau yang namanya biaya produksi itu bukan hanya biaya yang telah terlihat saja melainkan seluruh biaya yang telah kamu keluarkan selama proses produksi.

5. Sesuai dengan target awal
Untuk bisa menetapkan harga produk hal yang perlu kamu pertimbangkan selanjutnya adalah mengenai target pendapatan yang ingin kamu peroleh. Faktor faktor lain yang harus anda pertimbangkan adalah mengenai biaya pemasaran dan biaya promosi.
 
6. Mengetahui harga kompetitor
Nah, hal lain yang perlu kamu jadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga produk adalah dengan mengetahui harga produk dari kompetitor anda. Apakah harga yang mereka tetapkan sebanding dengan produk kamu atau tidak. Maka kamu bisa menjadikannya sebagai patokan dalam menentukan harga jual produk nantinya. Dan perhatikan juga apakah produk kamu memiliki keunggulan atau tidak jika dibandingkan dengan produk pesaing yang ada. Maka dengan ini sebaiknya kamu bisa menambahkannya sebagai nilai plus dari produk anda agar dapat memenangkan persaingan bisnis.

7. Monitor Harga
Setelah menetapkan harga produk yang tepat maka langkah final adalah memonitor harga tersebut secara terus menerus supaya bisa diketahui tingkat penjualannya dan anda juga bisa melihat berapa keuntungan yang diperoleh pada akhirnya. 

Nah itulah informasi yang bisa gua share ke kalian mengenai produk dan penentuan harga jual. Ingat ya kalian para calon wirausaha sukses harus benar-benar memperhatikan hal-hal yang sudah gua jelasin biar gak "rugi" dalam berwirausaha. Sekiranya cuma itu yang bisa gua jelasin ke kalian, semoga artikel yang gua buat bermanfaat buat kalian ya~ See you guys, next time kita bakal ketemu lagi dengan artikel baru yang bakal gua buat. Byee~

 

Thursday, April 2, 2020

Aspek Pemasaran Dalam Berwirausaha

Menjadi Dropshipper yang Sukses, Ini Kiat-kiatnya » GrabKios Blog 

Dalam berwirausaha sebaiknya perlu memperhatikan beberapa aspek-aspek pemasaran karena hal tersebut termasuk hal yang penting yang harus dilakukan dalam untuk mencapai keuntungan dan mewujudkan tujuan serta visi misi dalam berwirausaha. 

Sebelumnya apakah kamu tau apa itu pemasaran? Pemasaran menurut Philp Kotler adalah suatu kegiatan manusia yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan melalui proses pertukaran. Menurut American Marketing Association adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk membuat, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan menggunakan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.


Aspek-aspek pemasaran dalam berwirausaha antara lain:
  
A. Analisa Pasar

Analisa pasar merupakan langkah pertama dalam merencanakan strategi yang sesusai dengan kondisi pasar untuk menangkap peluang dan mengembangkan usaha. Pada umumnya analisis ini akan menghasilkan pembaharuan dalam bentuk pemasaran, keuntungan yang diperoleh jika membeli suatu produk seperti diskon dalam situasi dan keadaan tertentu atau berupa hadiah langsung. Analisa ini akan membuat aktivitas pemasaran semakin tepat sasaran. Selain itu, seorang wirausaha juga dapat lebih memahami seperti apa situasi, jenis produk, keadaan, dan bentuk promosi yang akan diberikan kepada konsumen.

B. Peramalan Permintaan

Kotler mengemukakan definisi permintaan pasar bagi suatu produk adalah “volume total yang akan dibeli oleh kelompok pembeli tertentu dalam lingkungan pemasaran tertentu dan program pemasaran tertentu pula”. Melihat definisi tersebut kita dapat melihat bahwa permintaan pasar itu bukanlah merupakan sebuah konsep yang sederhana karena di dalamnya terdapat 8 unsur penting seperti produk, volume total, dibeli, kelompok pembeli, daerah geografis, periode waktu, lingkungan pemasaran, program pemasaran. 

C. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah pembagian segmen suatu pasar berdasarkan pembeli. Pada umumnya, demografi, tingkat penghasilan, psikografis, dan kelas sosial menjadi dasar dalam melakukan segmentasi. Dengan melakukan segmentasi pasar, seseorang dapat meraih laba maksimum dan strategi pemasaran akan berjalan dengan lancar.

Faktor-faktor yang digunakan untuk menyusun aspek pemsaran segmentasi pasar adalah :

  • Demografi. Seperti umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin, agama, kesukaan, pendidikan dan sebagainya.
  • Tingkat Penghasilan
  • Sosiologis. Seperti kelompok budaya, kelas-kelas sosial dan sebagainya
  • Psikologis/psikhografis. Seperti kepribadian, sikap, manfaat produk yang diinginkan dan sebagainya. 


D. Analisa Pesaing

Analisa pesaing adalah satu dari aspek pemasaran dalam studi kelayakan bisnis yang cukup siginifikan. Analisis aspek pemasaran ini menjadi penentu dimana posisi kita dalam dunia bisnis. Pesaing merupakan perusahaan yang memproduksi atau memasarkan barang dan jasa yang memiliki kemiripan dengan produk yang kita hasilkan / tawarkan. Analisa pesaing yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan identifikasi terhadap kesempatan, ancaman atau persoalan strategis yang timbul dari pergantian suasana bersaing yang potensial. Selain itu melakukan identifikasi terkait kekuatan dan kelemahan pesaing perlu dilakukan untuk melihat peluang yang ada.  

E. Promosi

Promosi merupakan upaya dari penjual untuk menawarkan produknya kepada pembeli atau konsumen supaya konsumen berminat untuk melakukan pembelian. Promosi merupakan bagian yang sangat vital dalam aspek pemasaran dimana melalui promosi, penjual dapat memberikan informasi secara luas mengenai produk, mempengaruhi dan melakukan langkah persuasif kepada konsumen, dan juga dapat mendekatkan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.  Promosi memiliki tujuan yang ingin dicapai sehingga dalam penyusunan strategi promosi dapat tepat sasaran dan dilakukan seefisien mungkin. Berikut tujuan dari promosi adalah memberitahu konsumen tentang penawaran produk, mengingatkan kepada konsumen akan manfaat dari produk yang kita tawarkan, membujuk konsumen untuk melakukan transaksi pembelian, merubah perilaku konsumen, mempertahankan merk produk perusahaan di mata konsumen.

Sekian artikel mengenai aspek pemasaran dalam berwirausaha, semoga bermanfaat.